Marak Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Bungo: Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat Segera?

Admin/ September 10, 2025/ Edukasi Kesehatan

Kabupaten Bungo, Jambi – Rabu (10/09/2025) Kabupaten Bungo saat ini tengah menghadapi ancaman serius. Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Rabies bukanlah penyakit biasa, melainkan infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Data dari Dinas Kesehatan setempat menunjukkan adanya lonjakan kasus gigitan, dengan mayoritas berasal dari anjing, yang menjadi pembawa utama virus rabies di Indonesia. Kondisi ini menuntut tindakan cepat dan tanggap dari seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga setiap individu harus tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa rabies sangat berbahaya, langkah-langkah darurat yang harus dilakukan jika digigit hewan, dan upaya pencegahan yang bisa kita lakukan bersama. Mari kita jadikan pengetahuan ini sebagai tameng untuk menghadapi ancaman ini.

Baca Juga: PAFI Buol Ingatkan tentang Bahaya Penyakit Seksual, dan Cara Mencegahnya

Mengenal Rabies: Ancaman Senyap yang Mematikan

Rabies adalah penyakit zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Virus ini menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Sekali gejala klinis muncul, penyakit ini hampir selalu berujung pada kematian. Inilah mengapa penanganan segera setelah gigitan sangat krusial.

Virus rabies masuk ke tubuh manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering menjadi penular adalah anjing, kucing, dan kera. Setelah virus masuk, ia akan berjalan menuju sistem saraf pusat, menyebabkan peradangan hebat di otak.

Gejala rabies pada hewan bisa bervariasi, namun umumnya terbagi menjadi dua fase:

  1. Fase diam (rabies jinak): Hewan terlihat lesu, tidak mau makan, dan sering menyendiri.
  2. Fase ganas (rabies ganas): Hewan menjadi agresif, menyerang tanpa sebab, mengeluarkan air liur berlebihan, dan takut air (hidrofobia).

Jika Anda melihat hewan dengan salah satu gejala di atas, hindari kontak dengannya dan segera laporkan kepada pihak berwenang.


Momen Kritis: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Gigitan?

Mengetahui langkah pertolongan pertama adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. Jika Anda atau orang terdekat digigit atau dicakar oleh hewan, jangan panik dan segera lakukan langkah-langkah berikut:

1. Cuci Luka Secepat Mungkin

Ini adalah langkah terpenting dan paling efektif.

  • Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit. Air mengalir dan sabun berfungsi untuk membersihkan dan membilas virus yang mungkin ada di area luka.
  • Jika tidak ada sabun, gunakan detergen. Tujuannya adalah untuk menghancurkan lapisan luar virus.

2. Berikan Antiseptik

Setelah luka bersih, oleskan larutan antiseptik seperti povidone iodine atau alkohol 70% pada luka. Langkah ini bertujuan untuk mematikan sisa-sisa virus yang mungkin masih menempel.

3. Cari Pertolongan Medis Segera

  • Jangan menunda-nunda! Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau rumah sakit.
  • Dokter akan menilai risiko dan memutuskan apakah korban memerlukan Vaksin Anti-Rabies (VAR) dan/atau Serum Anti-Rabies (SAR).

Penting untuk diingat: Penanganan medis harus dilakukan secepatnya, idealnya dalam waktu 24 jam setelah kejadian. Jangan pernah menganggap remeh gigitan hewan, sekecil apa pun lukanya.

Peran Vaksin dan Serum: Penyelamat Jiwa

Setelah digigit, dokter akan melakukan penilaian berdasarkan beberapa faktor, seperti jenis hewan, riwayat vaksinasi hewan, dan tingkat keparahan luka.

  • Vaksin Anti-Rabies (VAR): Vaksin ini berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi terhadap virus rabies. Pemberian vaksin dilakukan beberapa kali sesuai jadwal yang ditentukan dokter.
  • Serum Anti-Rabies (SAR): Serum ini mengandung antibodi siap pakai. SAR diberikan pada kasus gigitan risiko tinggi, seperti luka dalam atau di area sensitif (wajah, leher, jari tangan). Fungsinya adalah memberikan perlindungan instan saat tubuh sedang membangun antibodi dari vaksin.

Kombinasi VAR dan SAR dikenal sebagai Penanganan Pasca-Pajanan (PEP), dan ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah rabies setelah seseorang terpapar virus.

Baca Juga: PAFI Kabupaten Buol Gelar Seminar Kesehatan Farmasi untuk Masyarakat


Upaya Pencegahan yang Harus Dilakukan Masyarakat Bungo

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain tindakan darurat, ada beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Bungo untuk memutus rantai penularan rabies.

1. Vaksinasi Hewan Peliharaan

  • Vaksinasi rutin anjing dan kucing peliharaan adalah kunci utama. Pastikan hewan kesayangan Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter hewan.
  • Pemerintah daerah biasanya mengadakan program vaksinasi massal gratis. Manfaatkan kesempatan ini!

2. Kenali dan Jauhi Hewan Liar

  • Edukasi anak-anak untuk tidak mendekati atau bermain dengan anjing atau kucing liar, terutama yang menunjukkan perilaku aneh.
  • Jika menemukan anjing liar yang agresif, segera laporkan kepada RT/RW atau Dinas Peternakan setempat.

3. Bertanggung Jawab sebagai Pemilik Hewan

  • Jangan biarkan anjing peliharaan berkeliaran bebas tanpa pengawasan. Gunakan tali saat mengajaknya berjalan-jalan.
  • Pastikan hewan peliharaan Anda dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala rabies.

4. Edukasi dan Sosialisasi

  • Masyarakat perlu terus-menerus mendapatkan informasi yang benar tentang bahaya rabies dan cara penanganannya.
  • Pemerintah daerah perlu gencar melakukan sosialisasi di tingkat desa hingga kelurahan.

Mari Bergerak Bersama

Peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies di Bungo adalah peringatan bagi kita semua. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat. Dengan pengetahuan yang benar dan tindakan yang cepat, kita bisa mencegah tragedi dan melindungi keluarga serta komunitas kita.

Ingat, rabies adalah penyakit yang bisa dicegah. Kunci utamanya adalah cuci luka segera, cari pertolongan medis tanpa menunda, dan vaksinasi hewan peliharaan. Mari kita bersatu padu, bergerak bersama untuk menciptakan Bungo yang bebas dari ancaman rabies.

Share this Post